Tangerang, posbandung.com
Baru satu orang di temukan tewas setelah diduga minuman, namun ia tak menyebutkan minum apa, ia menyadar di sebuah kursi, SIdang Sari Kec, Pasarkemis, Kab. Tangerang Banten, tadi siang.
Menurut Warga mengatakan yang enggan menyebutkan namanya, bahwa seorang KPPS di Kelurahan Sidang Sari meninggal di lokasi pengitungan suara.
Sampai ini warga juga tidak banyak bicara, bahkan ia berbisik-bisik.
Masak orang dalam bekerja capek bisa meninggal di tempat setidaknya ia pasti meninggalnya di rumah sakit.
“Hal ini terbukti setelah ia minum air lalu ia menyandar langsung meninggal, ngeri kali ya”, katanya warga.
Satriawan 44 tahun anggota KPPS 86 Kelurahan Sindang Sari Kecamatan Pasaar Kemis Kabupaten Tangerang Banten meninggal kecapean setelah penghitungan suara.
“Almarhum sempat muntah muntah”, ujar sumber Kepada awak media.
Almarhum petugas Kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara pada pilpres pileg tanggal 14 Februari 2024.
Almarhum Satriawan ketua (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 86 Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Almarhum meninggal usai melakukan proses penghitungan surat suara yang melelahkan, Korban diduga kelelahan.
Suasana duka menyelimuti kediaman Satriawan, terlihat semua anggota kpps dan masyarakat berduyun duyung melayat Almarhum Satriawan di kediamannya.
Almarhum tercatat warga Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis dini hari, 15 Februari 2024.
Pria 44 tahun itu meninggal usai melakukan penghitungan surat suara sesi pertama di TPS 86, Perumahan Taman Nuri.
Aris, Ketua KPPS mengungkapkan sebelum dinyatakan wafat, korban tiba-tiba tak sadarkan diri saat beristirahat di depan TPS , sebelumnya bilang sehat-sehat saja,” ujar Aris.
Almarhum sempat dilarikan ke klinik yang jaraknya sekitar 1 KM dari TPS, namun korban dinyatakan meninggal dunia.
“Saat break salat magrib kita rencana lanjutkan penghitungan suara setelah isya. Tapi beliau bilang capek kurang tidur,
Ia mengungkapkan usai mengeluh kelelahan, korban sempat ingin muntah namun tak ada makanan yang keluar dari mulut korban.
Satriawan juga belakangan diketahui tak makan alih-alih hanya minum teh hangat.
“TPS memang buka jam 7 pagi, tapi KPPS sudah bekerja sejak dua hari lalu bikin tenda. Cek kesehatan juga sudah kami penuhi semua,” terang Aris.
Saat ini Jenazah korban rencananya langsung di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasar Kemis.
Almarhum meninggalkan 2 anak yang msih butuh bimbingan orng tua.
Sementara, petugas kesehatan sudah didatangkan untuk memeriksa kesehatan seluruh anggota KPPS yang bertugas di TPS 86
prayitno / jko
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Jalu nétélakeun yén manéhna kudu digawé luyu jeung Standar Operating Procedures anu lumaku sarta ngajaga kaamanan jeung katartiban.
Rapat gawé ieu dihadiran ku Asistén Administrasi Umum Kabupatén Tangerang, Firzada Mahali.
Serahkan 1.334 Sertipikat se-Banten, Menteri Nusron Komitmen Tingkatkan Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah.
Ngungkulan Stunting jeung Kamiskinan, Pemkab Tangerang Ngaluncurkeun Aplikasi Mobile Gebrak Tegas.
Desa kemuning diduga melanggar Undang-undang KIP, Baleho Rencana Pembangunan tak terpasang.
No Responses