Tangerang, posbandung.com
Galian pipa PDAM tirta Kabupaten Tangerang tidak mengindahkan keselamatan orang lain.
Pekerja galian ketika di temui sedang menggali untuk pipa PDAM mengatakan.
Saya kerja borongan pak. Kerja saya hanya menggali memasang paralon karet ini untuk penyaluran air.
“Jadi klau ada mobil, motor atau yg lainya terperosok jangan salahkan kami”, ujarnya.
Saya kerja borongan per meter hanya 18 Ribu. Di bagi klompok. Klau kelompok saya hanya 3 orang.
Dari pagi sampai malam yang bisa saya gali hanya 50 meter. Kalau paralon utama. Lebih besar 4 inc.
Harganya per meter 28 Ribu saya kerja menggali kabel di perumahan ini meneruskan kerjaan orang ujar mandor Iksan.
Lebih jelasnya tanyakan sama pak Edy. Dia yang atur semua jalur galian ujar Iksan.
Mobil truk dabel terperosok di galian pipa PDAM yang tidak di tutup, atau dikasih tanda. Sopir truk muatan hebel ini mengatakan.
Saya waktu belok tidak melihat kalau ada bekas galian. Harusnya galian sedalam 2 meter seperti ini harus di kasih tanda.
Jangan di biarkan seperti ini ujar sopir truk sambil dongkrak mobilnya supaya bisa keluar dari belokan jalan. Ke arah perumahan Rajeg Hil.
Menurut warga pulau pelawat Rajeg mulya. Perusahaan galian tidak ada ijin.
Main gali aja. Tanah warga, akibat kerjaan galian aktifitas masyarakat terganggu.
Udah pemilik warung sayuran. Ini mobil terperosok dari pagi.
Saya datang ke waru g setengah enam. Mobil sudah terbalik dan di topang pakai kayu.
Sampai jam 9 mobil masih di upayakan untuk keluar dari lobang galian PDAM. Kalau di bilang rugi bukan rugi lagi bang.
Dari pagi warung saya tertutup jualan masih utuh. Klau ga laku sayuran sama ikan busuk ujar si udah mengeluh.
Nurwati yang akan mengantar sekolah anaknya ke SDN4 tidak bisa lewat karna mobil malang di belokan.
Terpaksa harus keluar jalan raya lewat Kandang ayam sebelum TPA.
Muhtar yang mau bekerja akan memotor jalan lewat Rajeg hil dan perumahan Tanjakan harus rela pakai jalan lurus tembus Rajawali baru blok kanan arah mauk.
Truk dabel muatan 10 ton dari Cikande ini di bantu mobil dari material untuk mengurangi beban. Muatan yang supaya bisa keluar dari lobang PDAM.
EDY penanggung jawab jalur menurut Asep sedang kontrol pekerjaan. Asep yang sedang merapikan galian di depan perumahan
Menurut udah pemilik warung sayuran saya sampai warung mobil sudah katak gini. Gara gara mobil warung saya ga ada pembeli ujar uda. Griya Artha mengatakan.
“Saya tidak tahu itu kerjaan siapa dan siapa pemboringnta. Saya kerjaan dari pusat PDAM cikokol di bawah sama pak Edy “, ujar Asep.
Saya hanya menggali dan memasang Inter komet penyambungan yg baru ke yang lama lalu di teruskan ke paralon perumahan.
Dalam penelusuran awak media galian sudah sampai di Griya tanjakan mekar indah dan Rajeg Hil sudah selesai di gali.
Rajeg hil sedangmenggali di depan kantor pos untuk pemasangan inter komet ujar 5 orang yang sedang menggali tanah panjang 3 meter lebar 1,5 meter.
Menurut kuli gali pengawasan mandor mandor maman. Tetapi mandor maman juga tidak bisa di temui awak media.
Galian di perumahan Rajeg mekar pasjalan belokan terlihat mengatakan nga di tinggal begitu saja.
Menurut warga galian i tinggal pulang sama tukang galinya karna tidak sesuai upah bironganya. Galian terbengkalai di tinggal kabur tukang talinya.
Tidak jauh dari rumah kepala Desa Sobri. Bahkan galian di depan rumah kades Sobri juga menga nga tampak hanya di kasih tanya se adanya.
Saat ini pekerja galian kabel sudah sampai perumahan Rajeg Mansion.
Tampak pekerja galian meninggalkan galian di tengah jalan. Setelah di konfirmasi galian di tutup alakadarnya.
prayitno / posbdg
Related Posts
Para pengendara bermotor roda 4 agar tangkap preman dengan mengunakan istilah jalan alternatif.
Rapat gawé ieu dihadiran ku Asistén Administrasi Umum Kabupatén Tangerang, Firzada Mahali.
Bagi kehilangan barang seperti dompet di Poslaka di Jalan Raya Jogjakarta KM.05 silahkan menghubungi Iptu. Jayeng.
CV. Aldi Pasha diduga mengurangi ukuran besi.
Serahkan 1.334 Sertipikat se-Banten, Menteri Nusron Komitmen Tingkatkan Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah.
No Responses